Senin, 06 Juni 2011

Taman Nasional Ujung Kulon

Orang awam berpandangan bahwa kalau kita ke Ujung Kulon akan melihat badak jawa dan populasi pemilik nama Latin Rhinoceros sondaicus itu hanya tersisa di kawasan ini. Padahal, bukan cuma badak jawa yang bisa ditemui. Ada sederet satwa lain dan sejumlah pemandangan indah nan khas yang enak dinikmati

Tamannasional ini merupakan taman nasional pertama di Indonesia dan merupakan asset nasional, serta telah ditetapkan sebagai Situs Warisan
Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Letaknya disebuah semenanjung di ujung Barat Pulau Jawa, Di sebelah utara, selatan dan baratnya, dibatasi oleh Samudera Hindia dan di sebelah timurnya berbatasan dengan Gunung Honje.


Rusa-Rusa diatas pasir putih yang menghampar bak permadani emas Pulau Peucang


Pulau Peucang merupakan salah satu dari gugusan pulau yang termasuk di dalam Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), selain Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum.


Di Pulau Peucang terdapat pantai yang memiliki panjang 600 m yang disebut
dengan pantai emas (golden beach), dengan pasir putih halus dan air laut biru yang tenang dan jernih.

Taman laut yang penuh ikan-ikan kecil beraneka warna dengan karangnya yang indah akan di jumpai di pulau ini dengan jarak 1 km menuju arah selatan Pulau Peucang, dengan hamparan pasir putih dipinggir pantai, terdapat berpuluh ekor kijang yang berkeliaran dengan bebas, biawak, hingga monyet-monyet yang selalu akan menemani kita sejak kedatangan di dermaga hingga ke penginapan. Saat makan malam, di pinggir pantai kijang-kijang jinak akan senantiasa menemani kita.

THE BESTnya Ujung Kulon adalah Pulau Peucang. Dari pengamatan saya sampai-sampai orang desa daerah situ pun tidak bosen-bosen untuk melihat Pulau Peucang.

Pulau tanpa penghuni, pasir putih, air laut yang jernih (sampai kita bisa lihat
ikan2 berenang didalamnya), menjangan, monyet, merak yang bermain di pantai dan masih banyak lagi informasi yang menarik tentang Pulau Peucang.


Kenikmatan lain dari eloknya pantai berpasir putih dengan gelombang lautnya yang tenang akan lebih menikmati lautnya kalau dengan berenang, snorkling atau diving.


Perjalanan dari Jakarta - Labuan - Sumur
Sesampainya di SUMUR, dan diluar bayangan, ini adalah desa kecil dan kalau menuju ke PEUCANG kita harus nyewa kapal nelayan seharga MINIMAL 1.5 juta (pulang balik),

Kalau tujuan kita ke Taman Jaya, bukan ke SUMUR, ada sebuah penginapan SUNDA JAYA (permalam harga kamar hanya 100 ribu) dan masuk desa Taman jaya akan dikenakan biaya cost approximately 30 ribu.

Setibanya di penginapan Sunda Jaya disambut dan berkenalan dengan Pak Komar (Pemilik penginapan SUNDA JAYA), dan ternyata dia adalah mantan anggota WWF, dia juga menyediakan jasa penyewaan kapal untuk tour-tour daerah UJUNG KULON, dan daerah pulau-pulau di sekitarnya including Pulau Peucang.


Saat Perahu boat pengantar wisatawan melintas di P Peucang

Sosok kepribadian Pak KOMAR ini sangat baik, dia menjelaskan tentang Ujung Kulon, adalah hutan yang dilindungi dan dijadikan TNUK (Taman Nasional Ujung Kulon), tidak berpenduduk dikawasan tersebut, Taman Jaya adalah desa sebelum desa terakhir yang ada di dekat Ujung Kulon dan kepada tamu yang datang akan menjelaskan tentang keadaan air laut
pada saat bulan-bulan dimana kita berkunjung, dia juga menjelaskan dimana saja perairan yang membahayakan dari Ujung Kulon.

Kalau kita berminat ke sana, maka Route perjalanan wisata dengan sangat puas adalah route Sumur/Taman Jaya - Pulau Peucang - Cibom - Ciramea - Tanjung Layar-Cibom-Cidaun-Citerjun-Pulau Peucang – Sumur/ Taman Jaya.

Sedangkan bagi anda yang berminat naik kendaraan umum dari Jakarta
silahkan dari Terminal Kalideres maik Bis Jurusan Labuan, maka routenya sbb

KALIDERES-LABUAN (cost : 35rb) waktu tempuh 3 jam.

Labuan - Desa Sumur, sekitar 2 jam naik angkutan warna kuning (minibus) yang menuju ke Desa Sumur

Desa Sumur – Pulau Peucang sewa perahu seharga 1,75 Juta PP (negotiable) untuk penumpang 20 orang dengan waktu tempuh berkisar 3
Jam

Sedangkan saran dan alternatif terbaik dari pengalaman untuk menuju Pulau Peucang adalah dari Desa Tamanjaya, yang terletak kurang lebih 2 jam dari Desa Sumur, biaya naik ojeg sekitar 30 -40 rb (negotiable)